MEMBACA DIAGRAM ALIR PROSES
Kata teknologi
mempunyai arti aplikasi dari ilmu pengetahuan (scientific) yang digunakan
dalam rangka untuk mempermudah kehidupan
manusia. Sebagaimana sebuah kalimat yang mengatakan “The scientist makes things known, the engineer
makes things work” (ulrich, 1984), atau dalam terjemahan bebasnya dapat
dikatakan bahwa ilmu pengetahuan membuat sesuatu menjadi dapat difahami
(diketahui), sedangkan teknologi akan
membuat sesuatu tersebut dapat lebih bermanfaat. Dengan teknologi, maka manusia akan dapat melakukan sesuatu
menjadi lebih mudah.
Pabrik kimia / industri kimia bertugas untuk
melakukan pengolahan bahan mentah/ bahan baku / raw material, menjadi hasil /
produk yang digunakan. Pengolahan dilakukan / dapat bersifat fisik maupun
kimia.
Sedangkan proses
secara umum merupakan perubahan dari masukkan (input) dalam hal ini
bahan baku setelah melalui proses maka akan menjadi keluaran (output) dalam
bentuk produk. Ada tiga kata kunci dalam mengartikan proses, yaitu input, perubahan
dan output, sebagaimana terlihat pada gambar 1.
| |||||||
|
|||||||
Gambar 1 : Hubungan antara
Bahan baku dan Produk
Dengan demikian “teknologi proses” merupakan
aplikasi dari ilmu pengetahuan untuk merubah bahan baku menjadi produk atau
bahan yang mempunyai nilai lebih (added value), dimana perubahan dapat berupa
perubahan yang bersifat fisik maupun perubahan yang bersifat kimia dalam skala
besar atau disebut dengan skala
industri. Perubahan yang bersifat fisik disebut dengan satuan operasi
(unit operation), sedangkan yang bersifat perubahan kimia disebut dengan satuan proses (unit process), sebagaimana
yang telah dijelaskan pada bab I. Di bagian awal akan dibahas mengenai
bagaimana membaca suatu sistem proses yang merupakan gabungan dari
elemen-elemen proses.
Dalam mengolah bahan mentah menjadi hasil,
industri memikirkan efisiensi yang yang pada intinya dilihat baikdari segi
teknis maupun social ekonomi. Tujuan ini diwujudkan dalam praktek dengan asumsi
dalam setiap operasi diupayakan mendapatkan hasil yang sebanyak-banyaknya,
waktu singkat dan biaya murah.
Berdasarkan pengolahan dilakukan oleh suatu
pabrik, proses produksi dapat dibagi dalam tiap unit, seperti skema tersebut
dibawah ini :
PROSES PRODUKSI
|
||
UNIT I
Persiapan
Bahan baku
|
UNIT II
Pengolahan / syantetis
|
UNIT III
Finishing
|
Tugas dari
mesin – mesin tentu berbeda-beda, dapat secara keseluruhan mempunyai berbagai
tugas. Apabila salah satu
hasil tidak dapat bekerja secara optimal, unit lain dapat merasakan akibatnya.
Karenanya daslam menangani proses produksi harus selalu dipikirkan seluruh unit
selanjutnya.
Seperti telah
tergambar dalam skema proses produksi tersebut, tugas dari mesin – mesin/ unit
dapat diuraikan seperti dibawah ini :
Unit I Persiapan bahan baku
Unit ini bertugas mempersiapkan bahan baku / bahan mentah/ bahan
dasar/ raw material sesuai dengan kondisinya dengan kondisi yang dipersyaratkan
pada unit pengolahan (Unit II)
Persiapan itu dapat berupa :
1.
Penyesuaian bentuk / unit fasa : kasar, kecil, serbuk,
cair dan sebagainya
2.
Penyesuaian kosentrasi / komposisi : murni , pekat ,
encer larutan dan sebagainya
3.
Penyesuaian kondisi : tekanan, suhu, konsentrasi
4.
Trasnportasi bahan dasar/ pengambilan bahan baku sebelum diolah unit
proses II
Untuk melaksanakan tugas persiapan bahan baku maka pada unit I ini
pada umumnya akan terdapat alat-alat :
1.
Alat-alat penyesuaian bentuk dan fase
Termasuk alat – alat yaitu mulai dari alat penukar
pans (heat exchanger), crusher, melting, condenser, stabilasator, evaporator,
ball mill, dan laian alat – aat pengubah fase
2. Alat-alat pemisah
Tugas dari
alat – alat ini adalah untuk memisahkan dari berbagai fasa misalnya fasa padat
menjadi cair (contoh tebu menjadi nira). Fasa cair menjadi gas (contoh :
minyakmentah menjadi bensin, bensol), fasa gas menjadi cair (contoh : Nitrogen
menjadi amonik)dan alat –alat itu misalnya kolom fraksinasi, evaporator,
separator dan lain sebagainya. Skema/ daftar tersebut diabwah ini menunjukkan
perbedaan sifat dari komponen-komponen campurannya dimanfaatkan sebagai dasar
pemisahan oleh alat – alat pemisah.
Daftar : Bahan pemisah dan alat pemisahannya
No
|
Perbedaan sifat
|
Nama alat
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9
|
Titik ddih
Titik lebur
Kelarutan
Ukuran butir
Fasa
Berat jenis
Kekerasan
Magnit
Sifat kimia
|
Kolom fraksinasi, dryer
Melter
Absorber, kritaliasator
Sreen filter
Filter, centrifuse, settler
centrifuse, settler, clarifier
crusher
belt conveyor magnit
reaktor
|
3.
Alat – alat penyesuai suhu, tekanan dan
komposisi
Termasuk dalam kelompok ini antara lain :
Penyesuai suhu : heater , cooler Heat Exchanger umumnya .
Penyesuai tekanan : kompresor, pompa , kran
,expansion valve .
Penyesuai komposisi : mixer ,blender ,tangki
tangki berpengaduk .
4.
Alat-alat transportasi dan alat pendamping
sementara
Misalnya: belt conveyor, elevator pompa, pipa ,dan
berbagai macam convoyer yang lain .
Tangki tangki penampung dan sebagainya .
Diatas telah disebutkan bahwa tugas unit I adalah
mempersiapkan bahan dasar, sendiri menurut bisa tidaknya diperbaharui dapat dibedakan menjadi 2 (dua) golongan :
1. Bahan mentah/bahan dasar yang bisa
diperbaharui :
termasuk dalam kelompok ini :
a
Hasil
hasil pertaniaan dan perkebunan .
b
Hasil
hasil binatang : peternakan dan perikanan
c
Air dan udara
2. Bahan mentah /bahan dasar yang tidak dapat
diperbaharui, antara lain :
a
Minyak bumi dan gas alam
b
Mineral mineral logam
c
Mineral
mineral bukan logam : kaolin ,kapur
,belerang
Unit II. Pengolahan /Synthesa
Unit ini bertugas melakukan pengolahan bahan
dasar, mengubahnya menjadi senyawa hasil yang diinginkannya .pengolahan dapat
bersifat fisika maupun kimia .namuun untuk industri kimia, pengolahan yang
dilakukan umumnya berupa pengolahan kimia
Untuk pengolahan bahan bahan dasar itu pada
umumnya diperlukan tenaga, dalam bentuk panas listrik ,cahaya maupun tenaga
fisik (pukulan gesekan dsb). Panas sebagai tenaga, sebagaian besar diperoleh
dari pembakaran bahan bakar (gas alam, minyak bumi ,arang , tenaga matahari
, tenaga panas reaksi kimia ,nuklir dsb
.Dalam industri efisiensi penggunaan tenaga panjang sekali .
Pada unit pengolahan ,bahan bahan beku diubah
menjadi hasil /produk .dalam synthesa itu, sering kali terjadi perubahan sifat
dari bahan-bahan. Alat untuk terjadinya reaksi reaksi synthesa kimia ini
disebut reactor
Pada umumnya reactor diperlengkapi dengan alat
alat lain .lisl itu disebabkan karena dalam reactor inilah terjadi nya synthesa
yang memerlukan kondisi operasi yang sesuai kondisi operasi yang dimaksud
antara lain : suhu , tekanan perbandingan pereaksi /komposisi .untuk lebih
memahami pengolahan ini ,dapat diikuti pembahanan tersendiri dalam bab proses
kimia dalam unit pengolahan (bab VII)
Hasil dari unit pengolahan masih berupah campuran
dan sisa sisa bahan baku,hasil hasil reaksi samping ,intert dan yang mungkin
memerlukan pemurnian, atau pengolahan lanjut agar diperoleh spesifikasi hasil
yang diinginkan .tugas tersebut dikerjakan oleh unit selanjutnya ,yaitu unit
finishing /unit akhir .
UNIT III FINISHING
Hasil yang keluar dari unit kemungkinan masih
memerlukan penyesuian kwalitas .penyesuaian kwalitas itu dapat berupa :
1.
Penyesuaian bentuk dan fase
2.
Penyesuain komposisi /konsentrasi .
3. Penyesuaian kondisi : suhu dan tekanan .
4.
Pengantongan ,penyimpanan /gudang dsb .
Daftar II Unit Operasi dan
Alatnya
No
|
Jenis Operasi
|
Nama Alat
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
|
Aliran fluida
Transfer panas
Penguapan
Humidifikasi
Absorsi
Ekstraksi pelarut
Adsorpsi
Destilasi
Pengeringan
Pencampuran
Klasifikasi/ sedimentasi
Filtrasi
Screeming
Kristalisasi
Centrifuge
Size reduction
Material handling
|
Pompa, tangki
Heat exchanger, boiler, heat
cooler, kiln, rotary kiln, furnace, burner, condenser
Evaporator
Humidifier
Absorbsi, absorsiving tower,
purifier tower, shelves
Extraxtor perforator, tower
Tangki
Rectifier, buble tower,
fractionation column
Dryer, rotary and fan dryer,
flow stage heated cylinder
Mixer, mixing water
Benefication equipment
Plate and frame filter
Screem, vibrating screem
Tangki, kristalizer
Centrifuge
Mill, fiber making, ball mill
Conveyer, special conveyer
|
Catatan : alat-alat yang
tercantum dalam daftar tersebut hanya merupakan beberapa contoh saja, yang lain
masih banyak yang tidak dicantumkan
dalam daftar tersebut
4.1. DIAGRAM ALIR
PROSES
Flow Diagram Proses memberikan
gambaran dari rangakain urutan alat pokok, yang memberikan keterangan mengenai
peristiwa / perlakuan yang dialami oleh bahan dasar dan bahan pembantu samapai menjadi hasil yang diinginkan
Flow Diagram Proses juga memberikan
keterangan tentang kondisi proses yang dialami oleh bahan-bahan tersebut,
kondisi operasi alat-alatnya. Keterangan tersebut dapat bersifat kuantitatif
dan kualitatif.
Ada beberapa macam Flow Diagram Proses antara lain :
1.
Flow diagram proses Kualitatif
Flow Diagram Proses hanya memberikan
gambaran proses kwalitatif saja. Tidak dapat memberikan jawaban pertanyaan
terperinci kwantitatif bahan, tenaga, dan kondisi yang ada.
2.
Flow Diagram Proses Kuantitatif
Disamping
memberikan uraian peristiwa yang terjadi secara kwalitatif, juga memberikan
informasi kwantitatifnya.
3.
Flow Diagram Proses teknik / process engeneering flow
diagram ( PEFD)
PEFD ini jauh lebih lengkap dari kedua
macam FDP tersebut diatas. PEFD sudah mencakup alat – alat control, levasi
ukuran / perbandingan ukuran alat –alat pokok dan lain sebagainya. Kwantitatif
bahan – bahan serta komposisinya jika dapat diketahui dari PEFD ini.
Untuk
menghindari kerumitan dalam permasalah, maka suatu sistem kadang kala dibuat
sederhana (simple). Hal ini
sering dilakukan dalam bidang keteknikan, salah satunya merubah diskripsi dalam
bentuk gambar atau diagram. Selain lebih
mudah untuk difahami, bentuk diagram atau dalam bentuk simbol akan mempercepat
seseorang dalam melihat suatu proses. Salah satu bentuk diagram yang sederhana
adalah bentuk diagram kotak (block diagram), dimana dibagian dalam dari kotak-kotak terdapat keterangan yang
menerangkan fungsi, jenis peralatan, ataupun kondisi operasi.
Sebagai contoh proses pembuatan garam dapur dari air laut,sebagaimana yang
ditampilkan pada gambar 8

Gambar 2: Proses
pembuatan garam dapur dari air laut
Proses pembuatan garam dapur sebagaimana yang
ditunjukkan pada gambar 1 diawali dengan memompa Air laut ke sawah yang miring pada musim kemarau. Pengaliran diatur sehingga
terjadi proses penghabluran pada sudut petak
tambak yang tinggi. Dari tambak
ini hablur diagkut ke pabrik di mana
hablur ini dikristalkan lagi, dimumikan, dicampur dengan iod
(bila perlu) kemudian dicetak.
Contoh lain bentuk diagram balok, sebagaimana yang
ditunjukkan pada gambar 3, yaitu proses pembuatan gula dari tebu.
Pada proses tersebut diawali dari bahan baku gula berupa tebu mempunyai komposisi gula 16%, air
25% dan pulp (bubur) 59% berat. Kemudian bahan baku tebu tersebut dimasukkan
kedalam alat penggilingan dimana akan terpisahkan baggase dengan gula beserta air dan sebagian pulp.
Dimana baggase merupakan ampas dari tebu, yang sudah tidak mengandung gula, dan
baggase ini merupakan bahan baku untuk pabrik kertas
atau dapat juga digunakan sebagai bahan bakar.
Hasil keluaran dari mesin penggiling, berupa gula
cair dan masih ada padatan pulpnya, dimasukkan kedalam alat penyaring, maka akan dipisahkan padatan pulp dengan campuran gula dan air
yang disebut dengan sirup. Selanjutnya, sirup tersebut dikentalkan dengan
menggunakan
alat penguapan (evaporator) Dan keluaran dan mesin penguap, selanjutnya
dimasukkan dalam alat pengkristal (kristaliser) dan akan didapat gula kristal.

Dua contoh mengenai diagram balok, sebagaimana
terlihat pada gambar 4.2 maupun 4.3, setiap
balok dapat mendeskripsikan proses (misalkan penguapan, penggilingan),
ataupun dapat juga berupa alat (seperti pompa) dan juga material (garam dapur).
Diagram balok lebih menonjolkan pada sekuense (urutan) dari proses. Selain
bentuk diagram balok, yang lebih umum
digunakan dalam pabrik disebut dengan diagram alir proses (process flow
diagram, disingkat PFD). Pada diagram bentuk ini, menggambarkan
sistem proses yang lebih detail dibandingkan bentuk diagram balok. Pada tabel 1
merupakan simbol untuk identifikasi dari aliran pada diagram aliran proses.
Identifikasi dimulai dari awal dari proses, yang dapat berupa masuknya bahan
baku atau bahan antara, dimana bahan tersebut dapat berupa produk dari unit
(bagian) lain dari pabrik tersebut. Kemudian identifikasi dari setiap aliran
ditandai dengan nomor arus, dimana setiap harus memuat kondisi operasi (suhu
dan tekanan) dan juga neraca massa dari tiap komponen yang biasanya ditampilkan
dalam bentuk tabel dibagian bawah dari diagram alir proses tersebut.
Tabel 1: Identifikasi Aliran pada diagram
proses


Tabel 2: Kode peralatan
(Ulrich, 1984) (lanjutan)

Beberapa simbol dari peralatan satuan operasi
dapat dilihat pada gambar berikut beserta pengelompokkannya berdasarkan tabel 2
Kelompok A: Fasilitas Alat Bantu:
Peralatan pada kelompok A ini,
merupakan peralatan yang banyak digunakan dalam unit alat bantu pabrik, atau
pada bagian utilitas. Untuk satu satuan (unit) tidak berarti hanya terdiri dari
satu alat, akan tetapi dapat terdiri dari beberapa alat.


Gambar 5: Chimney
or Stack




Gambar 9:
Insenerator

Gambar 10: Menara Pendingin (Cooling Tower)
Kelompok B: Peralatan Gas -
Padatan
Peralatan pada
kolompok B, merupakan peralatan yang melakukan satuan operasi yang berhubungan
dengan bahan padat dan
gas, seperti pengeringan padatan biji-bijian dengan menggunakan media udara pemanas
kering, sebagaimana ditunjukkan pada gambar-gambar berikut.

Gambar 11: Tunnel

Gambar 12: Rotary

Gambar 13: Menara
vertikal (Vertical tower)
Kelompok C: Crusher, Mill, Grinder
Peralatan pada kelompok ini, pada dasarnya merupakan peralatan yang digunakan untuk memperkecil
ukuran dari bahan fase padat.

Gambar 14:
Penggiling Bola (Ball Mill)
Proses memperkecil ukuran dari bahan padatan dengan menggunakan bola dan tangki dalam keadaan
berputar

Gambar 15: Penghancur Gulung (Roll Crusher)
Bahan padatan yang akan dihancurkan, masuk
diantara gulungan yang Berputar

Gambar 16: Palu
Penghancur (Hammer Crusher)
Bahan dihancurkan dengan menggunakan palu (hammer)
yang berputar
Kelompok D: Tangki Proses (Process Vessel)
Peralatan pada kelompok ini, merupakan peralatan untuk
memisahkan atau proses pemurnian yang banyak digunakan dalam industri kimia

Gambar 17: Menara Piringan (Tray Column)

Gambar 18: Menara
Isian (Packed Tower)

Gambar 19: Menara
Semprot (Spray Tower)

Gambar 4.20:
Menara Gelembung (Bubble Tower)

Gambar 4.21:
Destilasi Kilat (Flash Distillation) atau
KO (Knockout)
drum
Kelompok E: Alat
Penukar Panas


Gambar Symbol
alat penukar panas tabung – selongsong aliran lawan arah (Sheel and tube HE
counter current)

Gambar Symbol
alat penukar panas tabung – selongsong aliran searah (Sheel and tube HE co
current pararel flow)




Gambar pendingin
Ualng (reboiler) – ketel uap
Kelompok F : Alat
penyimpan – Bin

Gambar Penampung
Gas (Gas Holder)

Gambar Tangki
Penampung dengan atap tetap (fixed roof) berbentuk conical

Gambar Tangki
Penampung dengan atap (flooting roof)

Gambar penyimpanan
pada lapangan (daerah) terbuka (open yard)

Gambar tangki
silinder tegak - bertekanan











Gambar Rotary
pump (Positive diplacement)

Gambar
Reciprocoating pump

Gambar pompa
Aliran Axial (Axial Flow Pump)
Kelompok R :
Reactor

Gambar Reactor
tangki air berpengaduk (continues
strired tank reactor)

Gambar reactor
berpengaduk tumpak (Batch reactor)


Gambar Reactor isian tetap ( Fixed bed Reactor)



Gambar Reaktor isian fluidisasi (Fluidized Bed Reactor)

Aturan dalam
sistem pemberian nomor pada diagram alir proses, dengan menggunakan contoh
seperti pada gambar 53, yang merupakan diagram alir proses dari unit pembangkit
tenaga uap:
1. Tiap alat dimulai dari huruf yang
merupakan kode kelompok dari peralatan seperti yang disajikan pada tabel 4.2,
misalkan Q-110 (kelompok furnace dan proses pemanasan); H-118 (kelompok separator
dalam hal ini peralatannya adalah bag
filter sebagai alat
2. penyaring udara)
3. Nomor pada setiap lokasi (area) proses
dimulai dari 100, 200, 300 dan seterusnya. Artinya, digit pertama menunjukkan lokasi (area)
dari alat proses tersebut. Jadi
peralatan diatas Q-110 dan H-118 berada pada lokasi yang sama yaitu pada lokasi
1.
4. Nomor dari bagian peralatan proses utama
dimulai dari angka satu pada digit kedua, jadi 110, 120, 130 dan seterusnya.
Jadi pada unit boiler (yang berada didalam garis putus-putus) yaitu dengan kode
P-101 di dalamnya terdiri dari peralatan
F-114; L-115; Q-110; G-117 dan seterusnya
5. Nomor bagian pendukung dari suatu alat
dibedakan pada digit ke tiga, sebagaimana pada peralatan Q-110 didalam bagian
dari alat tersebut terdapat dua alat pendukung yaitu E-111 dan E-112, yang keduanya berada didalam alat Q-110 sebagai
pemanas.
6. Pada bagian bawah dari diagram alir
proses, biasanya memuat tabel neraca bahan dari sistem tersebut sebagaimana
pada tabel 4.3 Tabel 4.3 Neraca Bahan (g/detik)

Dan beberapa contoh flow
diafram proses dari beberapa industri / pabrik.
Contoh symbol-symbol dalam flow diagram proses
Contoh Flow diagram proses
Suatu pabrik mengolah bahan dasar A dan B menjadi Hasil R dan S. dengan
alat berupa reactor. Hasil reaksi yang beruap R dan S dipisahkan dari sisa
bahan dasar A dan B dengan lata kolom fraksinasi. Sehingga akan didapat hasil R
dan S secara terpisah. Sisa bahan A dan B dikembalikan ke reactor dengan arus
balik (recycle).
Flow diagram prosesnya sebagai berikut :
A + B → R + S

Keterangan gambar
a.
Reaktor
b.
Kolom farksinasi
c.
Kolom farksinasi
d.
Kondensor
e.
Reboiler
f.
Reboiler
g.
Kondensor
h.
Pendingin hasil R
i.
Pendingin hasil S
j.
Tangki Hasil R
k.
Tangki hasil S
Gambar 1 Flow Diagram
Proses Kwalitatif
Tugas :
Tolong ceritakan diagram proses gambar diatas
Slots - Harrah's Casino & Resort - Mapyro
BalasHapusExplore your 아산 출장샵 favorite slot machines at Harrah's Casino & 경산 출장안마 Resort, 경상북도 출장마사지 located just minutes 동두천 출장샵 from Horseshoe Casino 충청남도 출장샵 Kansas City, in this smoke-free, smoke-free Harrah's